AI di lantai pabrik
adalah penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan
kualitas dalam proses produksi manufaktur. AI meningkatkan efisiensi
produksi dengan mengotomatiskan tugas-tugas repetitif dan meningkatkan
akurasi melalui robotika cerdas. AI juga memungkinkan pemeliharaan
prediktif dengan memprediksi kerusakan mesin berdasarkan data sensor,
sehingga mengurangi downtime. Selain itu, sistem AI memantau kualitas
produk secara real-time dan mendeteksi cacat untuk memastikan produk
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi.
Baca juga : AI dalam Manufaktur: Revolusi Kontrol Kualitas dengan Pembelajaran Mesin
Kasus Nyata Penggunaan dan Hasil Penerapan AI di Lantai Pabrik
1. Penerapan AI untuk Prediktif Maintenance
General Motors (GM) telah menerapkan AI untuk prediktif maintenance di pabrik-pabriknya. Prediktif maintenance menggunakan algoritma machine learning untuk memprediksi kapan mesin atau komponen akan mengalami kegagalan, sehingga perawatan dapat dilakukan sebelum terjadinya kerusakan. Hal ini membantu GM mengurangi waktu henti mesin yang tidak direncanakan, yang dapat sangat mahal dan mengganggu proses produksi. Hasil dari penerapan AI untuk prediktif maintenance adalah GM dapat melaporkan penurunan waktu henti mesin hingga 20%, mampu menghemat jutaan dolar setiap tahun dengan mengurangi waktu henti yang tidak terencana dan efisiensi operasional yang meningkat karena perawatan dapat dilakukan pada waktu yang optimal, sehingga tidak menganggu jadwal produksi.
2. Peningkatan Keselamatan Kerja
Caterpillar adalah perusahaan yang terkenal dengan alat beratnya. Perusahaan ini telah menggunakan AI untuk meningkatkan keselamatan kerja di pabrik. Salah satu inisiatif dalam penerapan AI adalah penggunaan kamera AI yang dapat mendeteksi perilaku berbahaya dan memberi peringatan secara real-time kepada pekerja dan manajer. Hasil dari penerapan AI ini adalah dapat mengurangi insiden kecelakaan kerja di pabrik Caterpillar hingga 15%. Peringatan real-time memungkinkan tindakan pencegahan yang cepat, sehingga menghindari potensi kecelakaan. Selain itu, pekerja menjadi lebih sadar akan keselamatannya sendiri dan rekan kerjanya. Sistem AI juga membantu menciptakan budaya keselamatan yang lebih baik di tempat kerja. Data yang dikumpulkan oleh sistem AI memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang pola kecelakaan dan perilaku berbahaya, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan yang lebih tepat dan strategis.
3. Penerapan AI untuk Manajemen Energi
Schneider Electric telah menerapkan AI untuk manajemen energi di pabrik mereka. AI digunakan untuk memonitor dan mengoptimalkan penggunaan energi, sehingga mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional. Hasil dari penerapan AI pada Schneiner Electric adalah mampu mengurangi konsumsi energi hingga 15%. Algoritma AI dapat mengidentifikasi pola penggunaan energi yang tidak efisien dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Penggunaan energi yang lebih efisien juga berarti pengurangan emisi karbon. Hal ini membantu Schneider Electric mencapai target keberlanjutan mereka. Pengurangan konsumsi energi langsung berkontribusi pada penghematan biaya operasional, meningkatkan profitabilitas perusahaan.
4. Peningkatan Pengambilan Keputusan dengan AI
Foxconn adalah produsen kontrak elektronik terbesar di dunia. Produsen kontrak elektronik ini telah menggunakan AI untuk mendukung pengambilan keputusan di lantai pabrik. AI digunakan untuk menganalisis data produksi secara real-time dan memberikan rekomendasi untuk pengoptimalan proses. Hasil dari penerapan AI pada Foxconn adalah manajer pabrik dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat untuk membantu mengatasi masalah produksi sebelum menjadi lebih besar. Rekomendasi AI membantu mengoptimalkan proses produksi, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan output. Foxconn dapat merespons perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat, menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan tanpa mengorbankan efisiensi.
5. Penggunaan AI dalam Kualitas Kontrol
Bosch adalah salah satu pemimpin global dalam teknologi otomotif dan industri. Bosch telah menggunakan AI untuk kontrol kualitas di lini produksinya. AI digunakan untuk memeriksa komponen secara visual dan mendeteksi cacat yang mungkin terlewat oleh pemeriksaan manual. Hasil dari penerapan AI dalam kualitas kontrol ini adalah dapat mendeteksi cacat dengan akurasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemeriksaaan manual. Hal ini mengurangi jumlah produk cacat yang keluar dari pabrik. AI memungkinkan inspeksi yang lebih cepat tanpa mengorbankan akurasi, sehinga mempercepat proses produksi secara keseluruhan. Berkurangnya jumlah produk yang cacat dan efisiensi inspeksi yang meningkatkan memungkinkan Bosch untuk menghemat biaya yang terkait dengan pengembalian produk dan perbaikan cacat.
Baca juga : Mengoptimalkan Pemeliharaan dengan AI: Cara Cerdas Mengurangi Biaya Operasional
Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?
Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!
No comments:
Post a Comment