Pemrograman PLC
(Programmable Logic Controller) berperan penting dalam
mengontrol proses otomatis di berbagai industri. Pada PLC, ada berbagai
jenis pemrograman yang digunakan untuk merancang logika kontrol yang
sesuai dengan kebutuhan sistem. Berikut ini beberapa jenis bahasa pemrograman yang digunakan dalam PLC :
Baca juga : Struktur dan Operasional PLC CPM1A/CPM2A
1. Ladder Logic (Logika Tangga)
Ladder logic adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan dalam PLC dengan menggunakan simbol-simbol seperti kontak, relay dan coil untuk merepresentasikan kontrol logika sekuen dan pemantauan proses. Kelebihan dari ladder logic adalah memiliki keselarasan dengan rangkaian elektronik, sehingga membuatnya mudah dimengerti oleh teknisi yang terbiasa dengan diagram kawat. Ladder logic memiliki desain yang intuitif, memungkinkan representasi visual yang jelas dari kontrol logika.
2. Structured Text (Teks Terstruktur)
Structured text adalah bahasa pemrograman yang mirip dengan Pascal atau C, memberikan fleksibilitas lebih dalam penulisan kode. Pemrograman structured text sering digunakan untuk pemrograman kompleks yang melibatkan algoritma matematika, pengolahan data atau kontrol yang lebih canggih. Pemrograman ini menggunakan sintaks yang lebih mirip dengan bahasa pemrograman umum. Kelebihan dari structured text adalah memiliki fleksibiltas yang struktural, sehingga mendukung struktur pemrograman kompleks dan kontrol logika yang rumit. Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan untuk pemrograman modular yang memungkinkan pemisahan fungsi ke dalam modul-modul terpisah.
3. Function Block Diagram (FBD - Diagram Blok Fungsi)
FBD adalah bahasa pemrograman yang menggunakan simbol-simbol blok fungsi untuk merepresentasikan operasi atau fungsi tertentu. Blok-blok ini dihubungkan untuk membentuk kontrol logika. Kelebihan dari FBD adalah memiliki visualisasi yang jelas, membantu pemrogram dalam memahami aliran logika dan fungsi secara visual. FBD dapat digunakan kembali dalam berbagai program. Pada umumnya, FBD digunakan pada aplikasi dimana representasi visual dari kontrol logika sangat diinginkan.
4. Instruction List (IL - Daftar Instruksi)
Instruction list adalah bahasa pemrograman yang mirip dengan bahasa Assembly dengan menggunakan perintah-perintah sederhana dan struktur yang mirip dengan bahasa pemrograman tingkat rendah. Kelebihan dari IL adalah dapat mengeksekusi program PLC dengan cepat. Selain itu, penulisan kode yang ringkas membuatnya cocok untuk aplikasi yang memerlukan efisiensi eksekusi. Bahasa pemrograman IL digunakan dalam pengaturan yang memerlukan kontrol tingkat rendah atau manipulasi bit dan kata secara langsung.
5. Sequential Function Chart (SFC - Diagram Fungsi Sekuensial)
SFC adalah bahasa
pemrograman yang menggunakan diagram berbasis grafik untuk
merepresentasikan
urutan berbagai fase operasi atau pemantauan proses kompleks. Kelebihan
dari SFC adalah memiliki pemodelan sekuen operasi untuk menggambarkan
dan mengontrol operasi yang melibatkan transisi antara beberapa kondisi.
Diagram grafik dapat dibaca dengan mudah secara intuitif dan dimengerti
oleh orang awam atau tidak terbiasa dengan pemrograman PLC.
6. Statement List (ST - Daftar Pernyataan)
Statement list adalah bahasa pemrograman yang menggunakan pernyataan-pernyataan mirip Assembly untuk memberikan kontrol tingkat rendah dan eksekusi yang cepat. Kelebihan dari ST adalah memungkinkan untuk mengontrol bit dan kata secara langsung serta penulisan kode yang efisien, sehingga cocok untuk aplikasi diperlukan kontrol tingkat rendah.
7. High-Level Programming
Languages (Contoh: C, C++)
Beberapa PLC mendukung bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C atau C++. Bahasa pemrograman ini jarang digunakan secara luas, namun memberikan kemampuan pemrograman yang lebih umum dan digunakan pada aplikasi yang memerlukan fungsionalitas pemrograman. Kelebihan dari bahasa tingkat tinggi ini adalah memungkinkan penggunaan praktik terbaik dari dunia pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman tingkat tinggi dapat juga digunakan untuk pemrograman modular dan cocok untuk aplikasi dengan modularitas tinggi.
Baca juga : Menghubungkan Piranti Masukan dan Keluaran
No comments:
Post a Comment