Internet of Things atau IoT merupakan teknologi yang berkembang secara terus-menerus dan telah mengubah cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Era IoT memungkinkan berbagai benda yang Anda gunakan sehari-hari menjadi teknologi yang terhubung ke internet dan semakin canggih. Teknologi ini memungkinkan pertukaran data dan kendali yang sebelumnya sulit dibayangkan. Internet of Things tidak lepas dari peran sensor dan aktuator karena keduanya bertanggung jawab untuk mendeteksi, mengukur dan mengendalikan berbagai aspek dalam Internet of Things. Pada artikel kali ini akan membahas tentang peran sensor dan aktuator dalam revolusi internet of things (IoT).
Komponen Utama Internet of Things
1. Sensor dan Aktuator
Sensor merupakan perangkat IoT yang
berfungsi untuk mengambil data. Contohnya seperti sensor gerak, sensor cahaya, sensor jarak, sensor suhu,
sensor sentuh dan lain sebagainya. Data pengukuran yang Anda dapatkan
dari sensor akan dikelola dan dijadikan
acuan untuk aktuator bekerja. Sedangkan aktuator merupakan perangkat
yang digunakan untuk memberi hasil keluaran atas aturan yang telah
ditetapkan terkait data dari sensor, seperti solenoid valve yang akan
terbuka ketika suhunya mencapai batas ambang. Sebagai contoh, switch
akan menyalakan lampu jika intensitas cahaya di bawah batas ambang.
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler
merupakan perangkat
yang digunakan untuk menghubungkan, mengatur cara kerja sensor dan
aktuator melalui pemrograman. Beberapa contoh mikrokontroler yang
populer di antaranya Arduino, ESP8266, LoRA dan lain sebagainya. Sebagai
3. Konektivitas
Semua perangkat yang telah Anda hubungkan dan kode yang telah Anda program di dalamnya tidak akan berjalan tanpa adanya konektivitas. Hal ini menjadi alasan mengapa sistem ini disebut Internet of Things (IoT). Kata "internet" mengacu pada kebutuhan akan koneksi internet yang dapat diperoleh melalui jaringan seluler, Wi-Fi, LAN, WAN dan lain sebagainya.
4. Server
Dimana Anda
akan menyimpan data-data dari perangkat yang terpasang setelah dikirimkan
melalui koneksi internet? Jawabannya adalah server. Server yang dimaksud dapat berupa cloud
server maupun physical server. Adapun server yang digunakan akan memengaruhi
sistem pengelolaan data yang Anda gunakan.
5. Pengelolaan Data
Berbicara soal pengelolaan data, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan. Metode-metode ini masih akan dibagi lagi berdasarkan tindakan Anda, apakah itu pengiriman data, penerimaan data, dan pengelolaan di dalamnya. Contoh: HTTP, REST API, SERP, dsb.
6. User Interface (UI)
Terakhir, Anda membutuhkan UI untuk memantau dan mengontrol data-data yang Anda dapatkan dari sistem. Biasanya ini dapat berupa website, page, bot telegram dan paling banyak adalah aplikasi mobile.
Manfaat Internet of Things
Internet of Things dalam kehidupan sehari-hari, baik di
dalam rumah maupun pekerjaan memiliki banyak manfaat. Ada tiga manfaat
utama menggunakan IoT, antara lain :
1. Pekerjaan menjadi Otomatis
Pertama, Internet of Things memang diciptakan untuk membuat semuanya menjadi otomatis. Anda tidak perlu lagi melakukan pengukuran secara manual pada objek-objek yang telah dipasangi IoT,seperti pada perkebunan atau pertanian. ika sebelumnya Anda perlu melakukan penyiraman rutin, dengan IoT Anda bisa membuatnya secara otomatis.
Anda dapat mengatur jadwal dan intensitas penyiraman berdasarkan waktu, suhu dan kelembaban. Jadi, Anda tidak perlu lagi datang ke kebun atau lahan pertanian setiap hari hanya untuk menyiram tanaman.
2. Meningkatkan Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja Anda akan turut meningkat jika menggunakan Internet of Things. Anda jadi punya banyak waktu dan tenaga luang untuk mengerjakan hal-hal lain. Jika sebelumnya Anda selalu fokus pada pengerjaan di lapangan, kini Anda memiliki kesempatan untuk lebih banyak memikirkan strategi bisnis dan marketing terkait bisnis hasil kebun dan tani tersebut.
3. Menciptakan Fleksibilitas Kerja
Tidak hanya otomatis, Internet of Things memiliki UI seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Anda dapat melakukan pemantauan data dan mengendalikan aktuator. Sebagai contoh, Anda mengatur batas ambang suhu penyiraman di atas 28 derajat celcius. Anda dapat mengubahnya sewaktu-waktu melalui UI yang ada ke angka berapa pun yang Anda inginkan sehingga intensitas penyiraman yang terjadi pun akan turut berubah.
No comments:
Post a Comment