Kikir merupakan alat tangan yang digunakan untuk pengikisan benda kerja. Kikir digunakan untuk membentuk suatu benda hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan. Penggunaan kikir dalam beberapa pekerjaan digunakan sebagai teknik pengerjaan dasar dan sebagian lain memanfaatkannya untuk merapikan benda kerja dalam sentuhan terakhir. Bahan utama pembuatan kikir berupa baja berkarbon tinggi yang memiliki banyak titik potong, sehingga menjadikan kikir memiliki banyak gigi pemarut yang memudahkan proses perataan dan penghalusan benda kerja.
Fungsi Kikir
1. Untuk menyayat dan menghaluskan bidang benda kerja.
2. Untuk meratakan dan menyiku antara dua bidang.
3. Untuk meratakan dan membuat sejajar permukaan benda kerja.
4. Untuk membuat bidang memiliki bentuk.
Jenis – jenis Kikir
1. Kikir Kotak dan Pipih
Kikir kotak dan pipih berfungsi untuk meratakan permukaan bidang kerja agar datar dan sejajar tegak lurus.
2. Kikir Segi Empat
Kikir segi empat berfungsi untuk meratakan dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
3. Kikir Segitiga
Kikir segitiga berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan bidang benda kerja yang memiliki sudut 60° atau lebih besar.
4. Kikir Pisau
Kikir pisau berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan bidang benda kerja yang memiliki sudut 60° atau lebih kecil.
5. Kikir Silang
Kikir silang berfungsi untuk menghaluskan bidang cekung dan membuat bidang cekung.
6. Kikir Setengah Bulat
Kikir setengah lingkaran berfungsi untuk menghaluskan, meratakan dan membuat bidang cekung.
7. Kikir Bulat
Kikir bulat memiliki bentuk bulat pada ujungnya yang semakin mengecil yang berfungsi untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.
8. Kikir Rata
Kikir rata memiliki permukaan berbentuk persegi panjang yang dirancang dengan bagian lebar yang runcing dan kikirnya yang tebal. Kikir rata berfungsi untuk mengurangi permukaan yang datar dengan mengisinya.
Jika ditinjau berdasarkan bentuk permukaan bidangnya, kikir dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kikir kasar memiliki gigi pemarut yang sangat menonjol. Kikir ini digunakan untuk mengikir permukaan benda kerja yang masih kasar atau pengerjaan di tahap awal dan belum pernah di kikir sama sekali.
2. Kikir sedang memiliki permukaan bidang yang tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar. Kikir ini digunakan untuk mengikir permukaan benda kerja yang sudah di kikir terlebih dahulu dengan kikir kasar.
3. Kikir halus memiliki permukaan yang halus dan digunakan untuk mengikir benda kerja yang sebelumnya sudah dihaluskan terlebih dahulu menggunakan kikir sedang dan kikir kasar.
Baca juga : Apa Saja Peralatan Kerja pada Perakitan Elektronika?
Arah Pengikiran
Pengikiran bisa dilakukan dari berbagai arah, seperti pengikiran menyilang, memanjang dan melintang. Untuk pengikiran menyilang, kita bisa mencobanya dari dua arah. Arah awal kita bisa mengambil posisi kikir sebesar 45° terhadap arah benda kerja dan di arah kedua posisi kikir yaitu sebesar 90° terhadap arah kikir yang awal. Untuk pengikiran memanjang, bisa dilakukan jika arah pengikiran sejajar dengan panjangnya benda kerja. Sedangkan untuk pengikiran melintang, posisi pengikiran melintang terhadap panjang benda kerja.
Cara Merawat Kikir
1. Sikatlah beram yang ada pada kikir untuk mengantisipasi agar benda kerja yang akan di kikir tidak mengalami kerusakan ketika proses pengikiran berlangsung. Usahakan untuk menyikat dan membersihkannya dengan sikat baja.
2. Simpan kikir pada tempat yang aman agar tidak bersinggungan satu sama lain. Sebelum dan sesudah pemakaian kikir harus ditempatkan menggantung atau disejajarkan dan diberi jarak secukupnya.
No comments:
Post a Comment