Encoder merupakan sebuah perangkat yang mengubah data dari satu format ke format lainnya. Encoder ini digunakan untuk mendeteksi dan mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal output dengan kode analog atau pun digital. Encoder bisa mengirim sinyal feedback atau umpan balik. Sinyal tersebut bisa digunakan untuk mengukur posisi, kecepatan sementara, akselerasi dan arah yang bisa diturunkan dari posisi antar linier atau gerakan putar. Perangkat kontrol tersebut bisa menggunakan informasi dalam mengirim perintah untuk fungsi tertentu, yaitu :
1. Pada penerapan alat pemotong otomatis, sebuah encoder dengan roda pengukur bisa memberikan informasi ke perangkat pengontrol berapa banyak bahan yang telah diumpankan sehingga perangkat pemotong bisa mengetahui kapan harus memotong.
2. Pada aplikasi percetakan, feedback dari encoder akan mengaktifkan print head untuk memberi tanda pada posisi tertentu.
3. Pada sebuah crane, encoder yang dipasang pada poros motor memberikan umpan balik sehingga crane bisa mengetahui kapan harus mengambil atau melepaskan bebannya.
4. Pada sistem aplikasi label servo posisi, sinyal encoder digunakan oleh PC untuk mengontrol waktu dan kecepatan rotasinya.
Encoder dalam logika digital merupakan rangkaian kombinasional yang operasinya kebalikan dari decoder. Encoder memiliki jumlah maksimal 2ⁿ pada jalur input, dimana “n” merupakan jalur output karena mengkode informasi dari input 2ⁿ menjadi kode n-bit. Encoder akan menghasilkan kode biner yang setara dengan input “aktif tinggi”. Encoder sederhana bisa diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada satu waktu.
Encoder pada mesin untuk motion feedback dan motion control merupakan salah satu peralatan permesinan yang bisa ditemukan di hampir semua industri. Berdasarkan penggunaannya, encoder menghasilkan sinyal digital sebagai respons terhadap gerakan. Encoder bisa memberikan informasi kepada pengguna sistem kontrol gerak mengenai posisi, kecepatan dana rah karena encoder berperan sebagai perangkat elektro-mekanis. Ada dua jenis encoder, yaitu linear dan rotary. Encoder linear merespons gerakan di sepanjang jalur. Sedangkan encoder rotary merespons gerakan rotasi. Selain encoder linear dan encoder rotary, encoder berdasarkan sinyalnya ada yang disebut incremental encoders dan absolut encoders.
Cara Kerja Encoder
Encoder bekerja menggunakan berbagai jenis teknologi untuk menghasilkan sinyal seperti magnetik, mekanik, resistif dan optik. Dalam penginderaan optik, encoder memberikan feedback berdasarkan gangguan cahaya.
Gambar di atas menunjukkan konstruksi dasar dari Incremental Rotary Encoder yang menggunakan teknologi optik. Sinar cahaya yang dipancarkan oleh LED akan melalui code disk yang memiliki bentuk garis-garis buram seperti jari-jari pada roda sepeda. Pada saat proses encoder tersebut berputar, maka sinyal cahaya yang berasal dari LED akan terputus oleh garis-garis buram pada code disk sebelum diambil oleh Fotodetektor Assembly. Hal ini akan menghasilkan sebuah sinyal pulsa dengan ketentuan, menyala = ON, tidak menyala = OFF. Sinyal berikuntnya akan dikirim ke counter dan counter tersebut akan mengirim sinyal untuk menghasilkan fungsi yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment