Solder merupakan sebuah alat yang memiliki ujung logam penghasil panas dengan tujuan untuk mencairkan dan mengendalikan posisi timah agar bisa menempati posisi yang diinginkan. Untuk menghasilkan kondisi solderan yang baik, rapi dan optimal membutuhkan ilmu pengetahuan, pengalaman dan jam terbang. Jadi tidak semua orang mampu melakukan teknik penyolderan.
Jenis – jenis Solder
1. Solder Biasa
Solder biasa merupakan solder yang umum digunakan dan bisa dengan mudah ditemukan di berbagai took elektronik. Solder ini harganya cukup terjangkau dan dibekali dengan cara penggunaan yang sangat mudah. Solder biasa berfungsi untuk menyambungkan komponen dengan ukuran besar atau mudah dikendalikan dan dilihat pada komponen yang akan dipasang pada PCB. Namun, jika solder ini dalam keadaan menyala terus menerus tanpa terkendali bisa menyebabkan ujung solder dekat dengan elemen akan meleleh karena panas.
2. Solder dengan Pengendali Suhu
Solder pengendali suhu memiliki tanda yang unik. Solder ini memiliki kemampuan pengontrol suhu seperti namanya. Kemampuan tersebut membuat solder ini bisa mempertahankan suhu yang stabil meskipun dihidupkan dengan waktu yang cukup lama. Jadi, solder yang digunakan tidak mudah rusak. Solder pengendali suhu berbeda dengan solder biasa karena solder biasa akan terpengaruh suhu yang terus meningkat seiring berjalannya waktu dan tegangan yang diberikan.
Baca juga : Teknik Menyolder Komponen Elektronika
3. Solder Uap
Penggunaan solder uap perlu memperhatikan dua hal pengaturan. Pertama, kekuatan panas yang dihasilkan oleh elemen mata solder dan kedua yaitu tekanan udara yang nantinya akan dikeluarkan. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki solder uap, antara lain :
• Bisa digunakan untuk melepas dan menghubungkan komponen SMD
• Memiliki bagian uji energi panas
• Melindungi komponen dari listrik statis melalui teknologi sirkuit anti statis
• Bisa mengatur suhu 100 hingga 500 C
Bagian – bagian Solder
1. Mata Solder
Batang besi atau mata besi pada solder berfungsi untuk mengalirkan panas dari elemen pemanas solder ke timah yang nantinya dilelehkan. Biasanya mata solder ini menggunakan bahan-bahan yang mudah panas agar hasil solder maksimal dan daya panas lebih efisien teralihkan. Ada banyak variasi mata solder dengan berbagai bentuk dan ukuran. Jenis mata solder yang umum digunakan dalam proyek elektronika yaitu ujung kerucut.
• Mata solder dengan ujung kerucut banyak digunakan dalam penyolderan elektronika presisi karena ujungnya yang halus. Kita bisa dengan mudah mengendalikan arah solderan sesuai dengan posisi yang diinginkan menggunakan ujung lancip ini.
• Mata solder lain yang bisa kita gunakan yaitu dengan mata tipe pahat. Tipe mata ini lebih cocok untuk penyolderan kabel atau komponen lain dengan ukuran yang lebih besar.
2. Elemen Pemanas (Heater)
Heater berfungsi untuk membuat panas pada solder. Prinsipnya, energi listrik diubah menjadi energi panas yang kemudian panas tersebut akan dialirkan ke mata solder.
3. Isolator Solder
Untuk mengendalikan solder perlu adanya pegangan yang terbuat dari isolator. Solder ini memiliki dua ancaman, yaitu listrik dan panas sehingga diperlukan isolator dengan kualitas baik untuk melindungi pengguna, baik dari panas maupun sengatan listrik.
4. Kontrol Suhu
Kontrol suhu hanya bisa ditemukan pada jenis solder pengendali suhu dan solder uap. Fungsi dari kontrol suhu ini yaitu untuk mengontrol suhu dan lain-lain yang nantinya berkaitan dengan proses penyolderan.
5. Timah dan Pasta
Proses penyolderan tidak bisa dilakukan tanpa adanya timah. Oleh karena itu, perlu memasukkan timah dan pasta solder sebagai bagian dari proses penyolderan meskipun bukan bagian dari solder itu sendiri.
6. Spon Kuningan
Spon kuningan digunakan sebagai pelindung dan pembersih solder. Spon kuningan mampu menghilangkan oksidasi yang terbentuk. Solder dengan oksidasi cenderung akan menghitam.
7. Dudukan Besi Solder
Peran alat ini dalam teknik penyolderan bisa dibilang cukup penting. Penyangga ini membantu mencegah ujung besi panas bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar atau penyebab cidera yang tidak disengaja pada tangan pengguna.
8. Alat Keamanan Solder
Alat keamanan merupakan alat yang sebaaiknya dimiliki pengguna ketika ingin melakukan proses penyolderan. Sebaiknya, pengguna menyolder di area dengan aliran udara yang cukup baik. Ketika proses penyolderan dilakukan akan ada asap yang terlepas dan berbahaya bagi mata serta paru-paru pengguna. Ada baiknya jika menggunakan ekstraktor asap yang merupakan kipas dengan filter arang untuk menyerap asap solder berbahaya.
Fungsi Solder
Solder memiliki fungsi utama, yaitu untuk memanaskan, melelehkan dan mengendalikan timah. Pengendalian timah tersebut dilakukan untuk memastikan apakah timah akan ditempelkan atau dilepaskan dari komponen. Namun jika berbicara tentang fungsi penyolderan setidaknya ada dua fungsi, yaitu :
• Memperkuat Sambungan antara Komponen Elektronika
Ada banyak perangkat elektronik yang tanpa proses penyolderan pun bisa terpasang pada PCB. Proses penyolderan sendiri berfungsi untuk memperkuat sambungan komponen-komponen elektronika tersebut. Proses penyolderan dilakukan dengan menempelkan timah yang akan dilelehkan menggunakan solder. Setelah timah meleleh, maka solder diarahkan ke titik sambung antara komponen dan perangkat PCB yang sesuai. Setelah timah terpasang dengan baik dan sesuai, maka lepaskan solder dari timah tersebut kemudian biarkan hingga kering.
• Melepaskan Sambungan Komponen
Hampir semua kaki-kaki komponen elektronika tersambung pada PCB dan terkunci oleh solderan-solderan timah. Oleh karena itu, kita membutuhkan solder untuk melelehkan dan melepaskan timah pada kaki-kaki komponen tersebut untuk memudahkan pelepasan komponen. Akan tetapi, untuk lebih mempermudah pelepasan komponen elektronika pada PCB, maka pengguna perlu satu alat bantu lain yang disebut atraktor atau alat penyedot timah.
No comments:
Post a Comment