Catatan Penting Pemrograman Tangga
Jumlah kondisi yang digunakan baik secara alamai seri maupun paralel tidak terbatas selama tidak melampaui kapasitas memori dari PLC yang digunakan. Dengan demikian gunakan sebanyak mungkin kondisi sesuai dengan kebutuhan pemrograman PLC Anda. Selain itu Anda juga bisa membuat diagram tangga serumit mungkin (sesuai dengan kerumitan proses yang harus dilakukan PLC). Tetapi ada satu hal yang tidak boleh dilakukan, yaitu menulis kondisi secara vertikal. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini contoh diagram yang salah dalam kasus ini.
Pada diagram tangga A, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini terlihat ada satu kondisi, yaitu IR000.04 yang dipasang secara vertikal dan hal ini jelas-jelas dilarang atau tidak diperbolehkan dalam pemrograman diagram tangga karena tidak dapat diprogram.
Diagram A : Tidak dapat diprogram |
Maksud dari diagram A adalah kondisi eksekusi untuk instruksi 1 akan ON jika kondisi dari IR000.01, IR000.04 dan IR000.02 adalah ON atau hanya IR000.00 saja yang ON dan kondisi IR000.02 harus ON. Demikian juga kondisi eksekusi instruksi 2, akan ON jika kondisi IR000.00 dan IR000.04 adalah ON dan IR000.03 harus OFF atau hanya IR000.01 saja yang ON dan kondisi IR000.03 harus OFF. Karena itu diagram A bisa dimodifikasi dengan mengulang penulisan kondisi IR000.04 di dua tempat sebagaimana ditunjukkan koreksinya pada diagram B di bawah ini.
Diagram B : Versi benar |
Selain permasalahan kondisi yang digambar vertikal tersebut, jumlah suatu bit digunakan beberapa kali pada suatu kondisi tidak dibatasi. Sehingga gunakan sebijaksana mungkin kalau memang harus banyak yang digunakan sebanyak-banyaknya, jika memang bisa direduksi gunakan seminimal mungkin.
Kecuali untuk instruksi-instruksi yang tidak boleh dituliskan bersama dengan suatu kondisi, seperti instruksi ILC dan JME. Setiap garis instruksi harus memiliki minimal sebuah kondisi eksekusi untuk instruksi di kanannya. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini, diagram A tidak dapat diprogram hampir untuk semua instruksi karena tidak ada kondisi eksekusi satupun yang digambar atau dituliskan, yang benar ditunjukkan pada diagram B.
Diagram B juga akan menjadi salah jika instruksi yang mengikutinya merupakan instruksi-instruksi ILC, JME serta instruksi langkah. Hal ini disebabkan instruksi-instruksi tersebut yang masing-masing merupakan pasangan dari IL dan JMP memang melarang penulisan kondisi sebelum instruksi. Dengan kata lain, kondisi tidak boleh ditempatkan pada garis instruksi dari instruksi-instruksi tersebut.
Pada saat pembuatan diagram tangga, jangan lupa untuk selalu memperhitungkan atau memperhatikan kesederhaan yang terkait dengan jumlah instruksi yang nantinya akan disimpan. Misalnya, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini, diagram A membutuhkan 5 instruksi dalam 5 alamat lokasi memori program PLC. Sedangkan diagram B hanya membutuhkan 4 instruksi saja. Cara kerja kedua diagram tersebut sama persis, hanya penempatan IR000.01 dan IR20007 yang diubah dari bawah ke atas dan dampaknya menjadi penting. Yang bisa digaris-bawahi disini adalah kondisi tunggal cenderung ditempatkan di bawah.
Eksekusi Program
Saat eksekusi program dijalankan, unit CPU di dalam PLC akan menscan program dari atas ke bawah, memeriksa semua kondisi dan mengerjakan semua instruksi terkait ke arah bawah. Dengan demikian penting untuk menempatkan instruksi-instruksi sesuai aturan yang seharusnya, sehingga program bisa bekerja atau berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Misalnya, data yang akan diolah sebaiknya disimpan terlebih dahulu ke suatu lokasi memori sebelum digunakan atau diproses lebih lanjut. Ingatlah, selain mengerjakan dari atas ke bawah, CPU selalu mengerjakan instruksi dari kiri ke kanan sebelum kembali lagi ke titik cabang kemudian mengerjakan pada garis instruksi berikutnya demikian seterusnya.
No comments:
Post a Comment