Pembelajaran Berbasis Proyek - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Friday, 3 May 2013

Pembelajaran Berbasis Proyek

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Evaluasi Pendidikan Teknik
Yang dibina oleh Bapak Slamet Wibawanto, S.T, M.T

Oleh:
Elga Aris Prastyo
(110534406818)


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
APRIL 2013


KATA PENGANTAR
           Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK” tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan Teknik. Dimana makalah yang saya buat ini bertujuan untuk memahami materi tentang Pembelajaran Berbasis Proyek. Serta tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini.
           Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari para pembaca makalah ini.
                                                                               

Malang,  April 2013
                                                                                              
                                                                                         
Penulis


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
         1.1 Latar Belakang
         1.2 Rumusan Masalah
         1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
         2.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
         2.2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
         2.3 Karakteristik-Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
         2.4 Tahap-Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
         2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
BAB III PENUTUP
         3.1 KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
     Dalam perkembangan dunia pendidikan yang sangat cepat seperti sekarang ini, peserta didik yang mampu menghadapinya adalah peserta didik yang berkembang pola pikirnya dan siswa yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik. Karena itu pendidik harus mampu mengkondisikan bagaimana supaya peserta didik dapat menjadi pemecah permasalahan yang baik.
     Di zaman sekarang ini yang serba fleksibel atau identik dengan perubahan. Oleh karenanya pendidik harus mampu menyiapkan peserta didiknya untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Perubahan itu tidak dapat dihentikan, tetapi hanya dapat diikuti dengan meningkatkan kreatifitas dan daya saing peserta didik dalam dunia global. Maka peserta didik harus dididik sesuai dengan zaman yang akan dihadapinya.
     Dalam proses pembelajaran banyak sekali metode pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik atau guru. Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut, maka secara khusus proses pembelajaran di kelas juga harus ikut ”berubah” sesuai dengan tantangan zaman tersebut, sehingga satuan pendidikan mampu menyiapkan anak yang kreatif, kooperatif dan kompetitif. Salah astu inovasi pembelajaran untuk menjadikan anak kreatif dan kompetitif dan mampu bekerja sama (kooperatif) adalah dengan menerapkan proses pembelajaan berbasis proyek.
1.2  Rumusan Masalah
             1.      Apakah pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek itu?
             2.      Bagaimanakah prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek?
             3.      Apa saja karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek?
             4.      Bagaimana tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Proyek?
             5.      Apa kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek?
1.3  Tujuan
             1.      Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
             2.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
             3.      Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
             4.      Untuk memahami tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
             5.      Untuk megetahui kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
      Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek dipandang sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.
      Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pernyataan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Tujuannya adalah agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.
2.2 Prinsip – Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
        a.       Prinsip sentralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana peserta didik belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
          b.      Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan dan permasalahan” yang dapat mendorong peserta didik untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. Kaitan antara pengetahuan konseptual dengan aktivitas nyata dapat ditemui melalui pengajuan pertanyaan ataupun dengan cara memberikan masalah dalam bentuk definisi yang lemah.
          c.       Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation) merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery, dan pembentukan model.
      d.      Prinsip otonomi (autonomi) dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai kemandirian peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan bertanggung jawab.
e.       Prinsip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan memberikan perasaan realistis kepada peserta didik, termasuk produk, pelanggan, maupun standar produknya. Pembelajaran berbasis proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang autentik, bukan dibuat-buat, dan solusinya dapat diimplementasikan di lapangan.
2.3 Karakteristik-Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
            a.       Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
            b.      Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
            c.       Peserta didik merancang proses untuk memperoleh hasil.
      d.      Pesrta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang  dikumpulkan.
            e.       Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinyu.
f.       Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
            g.      Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h.      Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
2.4 Tahap-Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
            1.      Tahap Perencanaan
           Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap perencanaan pembelajaran pada umumnya. Akan tetapi, karena dalam pembelajaran ini bertujuan untuk mengerjakan suatu proyek maka keluasan pembelajarannya tentu akan lebih bersifat kompleks. Tahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap proses pembelajaran. Dikatakan penting karena tahap perencanaan ini sangat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Apalagi untuk mengerjakan proyek-proyek pembelajaran yang kompleks, tahap perencanaan harus dirancang secara sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Langkah – langkah perencanaan dirancang sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
2.      Menganalisis karakteristik siswa
3.      Merumuskan strategi pembelajaran
4.      Membuat lembar kerja (jobsheet)
5.      Merancang kebutuhan sumber belajar
6.      Merancang alat evaluasi  
              2.      Tahap Pelaksanaan
           Dalam strategi pembelajaran berbasis proyek, setelah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran direncanakan, tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan. Agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan serta dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan bebagai macam persiapan pembelajaran. Tahap pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek merupakan tahap pembelajaran yang sangat penting. Hal ini karena melalui proses inilah peserta didik mampu merasakan penglaman belajar yang kompleks.
Beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap pelaksanaan:
1.      Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
2.      Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja
3.      Mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tugas masing-masing
4.      Mengerjakan proyek
           3.      Tahap Evaluasi atau Penilaian
           Tahap evaluasi merupakan tahap penting dalam pembelajaran berbasis proyek. Agar pendidik atau guru mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai, maka pendidik atau guru harus melakukan evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka evaluasi harus dilakukan sesuai prosedur evaluasi yang benar. Jadi, pada dasarnya tiga langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada dasarnya, evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu kegiatan pembelajaran dan juga untuk menilai kemajuan belajar peserta didik. Mengingat yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek, maka proyek yang dikerjakan peserta didik bersifat kompleks terdiri atas berbagai pekerjaan, sehingga setiap komponen jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus dibuatkan instrument evaluasinya secara lengkap.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek  
            1)      Kelebihan
a.       Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
b.      Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan membuat peserta didik lebih aktif.
c.       Keterampilan peserta didik untuk mencari informasi dan mendapatkan informasi akan meningkat.
d.      Berkembang dan terampilnya peserta didik dalam mempraktikkan komunikasi.
e.       Pembelajaran berbasis proyek memberikan peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan mengalokasi waktu.
            2)      Kekurangan
a.       Memungkinkan peserta didik menjadi jenuh karena berhadapan langsung dengan masalah.
b.      Memungkinkan peserta didik kesulitan dalam memproses sejumlah data dan informasi dalam waktu singkat, sehingga Pembelajaran Berbasis Proyek ini berlangsung lama.
c.       Tiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat selalu dipenuhi di dalam proyek.
d.      Sukar untuk memilih proyek yang tepat.
e.       Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
           Pembelajaran Berbasis Proyek adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan kerja proyek dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik yang menuntut aktivitasnya dalam menyelesaikan kerja proyek secara ilmiah serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang nyata dari pelajaran.
           Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip yaitu : Prinsip sentralistis (centrality), pertanyaan dan permasalahan, Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation), Prinsip otonomi (autonomi), Prinsip realistis (realism).
    Tahap pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 3 fase yaitu:
1.      Tahap Perencanaan
2.      Tahap Pelaksanaan
3.      Tahap Evaluasi/Penilaian

DAFTAR RUJUKAN

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Supijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori Aplikasi PAIKEM).      Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sujana, N. & Arifin. 1988. Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar
           mengajar. Bandung: Sinar Baru
Arikunto, S. 2005 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi Kedua: Jakarta: Bumi
           Aksara.

No comments:

Post a Comment