PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Evaluasi Pendidikan Teknik
Yang dibina oleh Bapak Slamet Wibawanto, S.T, M.T
Oleh:
Elga Aris Prastyo
(110534406818)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
APRIL 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK”
tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan Teknik. Dimana
makalah yang saya buat ini bertujuan untuk memahami materi tentang
Pembelajaran Berbasis Proyek. Serta tidak lupa saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu saya mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari
para pembaca makalah ini.
Malang, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
2.2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
2.3 Karakteristik-Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
2.4 Tahap-Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia pendidikan yang sangat cepat seperti
sekarang ini, peserta didik yang mampu menghadapinya adalah peserta
didik yang berkembang pola pikirnya dan siswa yang mampu menyelesaikan
permasalahan yang ada dengan baik. Karena itu pendidik harus mampu
mengkondisikan bagaimana supaya peserta didik dapat menjadi pemecah
permasalahan yang baik.
Di zaman sekarang ini yang serba fleksibel atau identik dengan
perubahan. Oleh karenanya pendidik harus mampu menyiapkan peserta
didiknya untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
Perubahan itu tidak dapat dihentikan, tetapi hanya dapat diikuti dengan
meningkatkan kreatifitas dan daya saing peserta didik dalam dunia
global. Maka peserta didik harus dididik sesuai dengan zaman yang akan
dihadapinya.
Dalam proses pembelajaran banyak sekali metode pembelajaran yang
digunakan oleh para pendidik atau guru. Berdasarkan kenyataan-kenyataan
tersebut, maka secara khusus proses pembelajaran di kelas juga harus
ikut ”berubah” sesuai dengan tantangan zaman tersebut, sehingga satuan
pendidikan mampu menyiapkan anak yang kreatif, kooperatif dan
kompetitif. Salah astu inovasi pembelajaran untuk menjadikan anak
kreatif dan kompetitif dan mampu bekerja sama (kooperatif) adalah dengan
menerapkan proses pembelajaan berbasis proyek.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek itu?
2. Bagaimanakah prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek?
3. Apa saja karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek?
4. Bagaimana tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Proyek?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
4. Untuk memahami tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
5. Untuk megetahui kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran
berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan
lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran
berbasis proyek Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan
motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek dipandang sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan
merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat
pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan
dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada
pernyataan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan
menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok.
Tujuannya adalah agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya.
2.2 Prinsip – Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Prinsip sentralistis (centrality)
menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model
ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana peserta didik belajar
konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
b.
Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan dan permasalahan” yang
dapat mendorong peserta didik untuk berjuang memperoleh konsep atau
prinsip utama suatu bidang tertentu. Kaitan antara pengetahuan
konseptual dengan aktivitas nyata dapat ditemui melalui pengajuan
pertanyaan ataupun dengan cara memberikan masalah dalam bentuk definisi
yang lemah.
c. Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation)
merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam
investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan
masalah, pemecahan masalah, discovery, dan pembentukan model.
d. Prinsip otonomi (autonomi)
dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai kemandirian
peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan
bertanggung jawab.
e. Prinsip realistis (realism)
berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti
disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan
memberikan perasaan realistis kepada peserta didik, termasuk produk,
pelanggan, maupun standar produknya. Pembelajaran berbasis proyek
mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang
autentik, bukan dibuat-buat, dan solusinya dapat diimplementasikan di
lapangan.
2.3 Karakteristik-Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
c. Peserta didik merancang proses untuk memperoleh hasil.
d. Pesrta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
e. Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinyu.
f. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
2.4 Tahap-Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap
perencanaan pembelajaran pada umumnya. Akan tetapi, karena dalam
pembelajaran ini bertujuan untuk mengerjakan suatu proyek maka keluasan
pembelajarannya tentu akan lebih bersifat kompleks. Tahap perencanaan
pembelajaran merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap proses
pembelajaran. Dikatakan penting karena tahap perencanaan ini sangat
mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Apalagi untuk mengerjakan
proyek-proyek pembelajaran yang kompleks, tahap perencanaan harus
dirancang secara sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan secara optimal.
Langkah – langkah perencanaan dirancang sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
2. Menganalisis karakteristik siswa
3. Merumuskan strategi pembelajaran
4. Membuat lembar kerja (jobsheet)
5. Merancang kebutuhan sumber belajar
6. Merancang alat evaluasi
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam
strategi pembelajaran berbasis proyek, setelah segala sesuatu yang
berkaitan dengan pembelajaran direncanakan, tahap berikutnya adalah
tahap pelaksanaan. Agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan serta dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
diperlukan bebagai macam persiapan pembelajaran. Tahap pelaksanaan
pembelajaran berbasis proyek merupakan tahap pembelajaran yang sangat
penting. Hal ini karena melalui proses inilah peserta didik mampu
merasakan penglaman belajar yang kompleks.
Beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap pelaksanaan:
1. Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
2. Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja
3. Mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tugas masing-masing
4. Mengerjakan proyek
3. Tahap Evaluasi atau Penilaian
Tahap
evaluasi merupakan tahap penting dalam pembelajaran berbasis proyek.
Agar pendidik atau guru mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran
tercapai, maka pendidik atau guru harus melakukan evaluasi. Agar hasil
evaluasi dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka evaluasi
harus dilakukan sesuai prosedur evaluasi yang benar. Jadi, pada dasarnya
tiga langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi harus
diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada dasarnya, evaluasi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu kegiatan
pembelajaran dan juga untuk menilai kemajuan belajar peserta didik.
Mengingat yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek, maka
proyek yang dikerjakan peserta didik bersifat kompleks terdiri atas
berbagai pekerjaan, sehingga setiap komponen jenis pekerjaan yang akan
dilakukan peserta didik harus dibuatkan instrument evaluasinya secara
lengkap.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
1) Kelebihan
a. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
b. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan membuat peserta didik lebih aktif.
c. Keterampilan peserta didik untuk mencari informasi dan mendapatkan informasi akan meningkat.
d. Berkembang dan terampilnya peserta didik dalam mempraktikkan komunikasi.
e. Pembelajaran
berbasis proyek memberikan peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan mengalokasi waktu.
2) Kekurangan
a. Memungkinkan peserta didik menjadi jenuh karena berhadapan langsung dengan masalah.
b.
Memungkinkan peserta didik kesulitan dalam memproses sejumlah data
dan informasi dalam waktu singkat, sehingga Pembelajaran Berbasis
Proyek ini berlangsung lama.
c. Tiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat selalu dipenuhi di dalam proyek.
d. Sukar untuk memilih proyek yang tepat.
e. Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah suatu metode
pembelajaran yang menggunakan kerja proyek dunia nyata sebagai konteks
bagi peserta didik yang menuntut aktivitasnya dalam menyelesaikan kerja
proyek secara ilmiah serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang nyata
dari pelajaran.
Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip yaitu : Prinsip sentralistis (centrality), pertanyaan dan permasalahan, Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation), Prinsip otonomi (autonomi), Prinsip realistis (realism).
Tahap pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 3 fase yaitu:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi/Penilaian
DAFTAR RUJUKAN
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Supijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sujana, N. & Arifin. 1988. Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar
mengajar. Bandung: Sinar Baru
Arikunto, S. 2005 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi Kedua: Jakarta: Bumi
Aksara.
No comments:
Post a Comment