Dari sekian banyak jenis sensor cahaya masih ada lagi jenis sensor cahaya yang harus kita ketahui, yaitu Photo Transistor. Photo Transistor adalah komponen elektronika yang masih termasuk dari keluarga Transistor. Komponen ini juga memiliki kaki Basis, Kolektor, dan Emitor. Kaki basis dalam Photo Transistor adalah berupa lensa yang berfungsi sebagai sensornya. Apabila Intensitas cahaya tinggi maka arus yang mengalir dari kolektor ke emitor akan semakin besar pula, hal ini sebagai akibat penguatan bias basis cahaya tersebut. Cahaya yang biasa digunakan sebagai input adalah Infra Red dan Laser.
Berikut adalah gambar simbol dari Photo Transistor:
Simbol PhotoTransistor
Untuk aplikasi dalam rangkaian elektronika diperlukan transistor lain agar output semakin besar. Apabila output PhotoTransistor masuk pada input basis transistor selanjutnya, maka disebut Photo Darlington. Ini sama dengan apabila kita membutuhkan penguatan besar pada aplikasi transistor biasa. Contoh aplikasi dari PhotoTransistor lihat Disini.
Berikut adalah contoh gambar PhotoTransistor:
- Tegangan Output merupakan tegangan digital atau sudah mempunyai logika 1 / logika 0.
- Tidak membutuh Pre-Amp sebagai penguat sinyal.
- Tegangan yang dibutuhkan relatif rendah, yaitu cukup dengan 5 Volt DC.
- Aplikasi Pembuatan Proyek atau alat elektronika menggunakan PhotoTransistor lebih mudah.
- Rawan terhadap kotoran, sehingga lensa tidak dapat menerima cahaya dengan baik. Sehingga perlu perawatan lebih.
Semoga Bermanfaat........!!!!!
No comments:
Post a Comment